Selasa, 24 November 2009

Pembuatan Unsur (Isi Makalah Kimia)

KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya, kami dapat menyelesaikan Makalah Pembuatan Unsur Logam dan Non Logam ini.
Pembuatan Unsur baik itu logam maupun non logam merupakan salah satu indikator dari Kompetensi Dasar mata pelajaran Kimia yang harus dicapai oleh siswa/i kelas XII. Hal ini bertujuan agar siswa/i dapat mengetahui cara pembuatan berbagai unsur sampai pada peta penyebaran tersedianya unsur – unsur tersebut, khususnya di Indonesia .
Makalah ini disusun dalam rangka melengkapi nilai ujian praktik Kimia di akhir semester ganjil.
Penyusunan makalah ini tentu saja tidak lepas dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu, kami sebagai kelompok penyusun makalah memohon maaf. Untuk itu pula, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.


Tim Penyusun


Manado, November 2009




DAFTAR ISI



Kata Pengantar ............................................................................. 1
Daftar Isi ....................................................................................... 2
Isi
 Pembuatan Unsur Logam
1. Aluminium (Al)
2. Besi (Fe)
3. Krom (Cr)
4. Timah (Sn)
5. Emas (Au)
 Pembuatan Unsur Non Logam
1. Karbon (C)
2. Silikon (Si)
3. Nitrogen (N)
4. Fosfor (P)
Kesimpulan
Daftar Pustaka .............................................................................. 16


ISI

 Pembuatan Unsur Logam
1. Aluminium (Al)
Aluminium adalah logam yang terbanyak di dunia. Logam ini merupakan 8% dari bagian kerak bumi. Logam aluminium pertama kali dibuat dalam bentuk murni oleh Oersted, pada tahun 1825, melalui pemanasan amonium klorida dengan amalgam kalium raksa. Pada tahun 1854, Henri Sainte dan Claire Deville membuat aluminium dari natrium aluminium klorida dengan cara memanaskannya dengan logam natrium. Pada tahun 1886, Charles Hall mulai memproduksi aluminium dengan proses skala besar seperti sekarang, yaitu melalui elektrolisis alumina di dalam kriolit lebur. Pada tahun itu pula Paul Herault mendapat paten Perancis untuk proses serupa dengan proses Hall.
Kombinasi sifat yang ringan dan kuat, membuat aluminium cocok untuk berbagai penggunaan. Dengan berat yang sama, aluminium mempunyai konduktivitas dua kali lebih baik dari tembaga, dan keuletannya (ductility) pun tinggi pada suhu tinggi. Aluminium biasa dipadukan dengan logam seperti tembaga, magnesium, seng, silikon, krom, dan mangan sehingga kemanfaatannya pun lebih banyak lagi. Logam aluminium atau paduannya (alloy), terutama paduannya dengan magnesium, banyak digunakan dalam struktur pesawat terbang, mobil, truk, dan gerbong kereta api, dll. Bila digunakan dengan baik, aluminium tahan korosi.
Logam aluminium dibuat melalui reduksi elektrolitik alumina murni (Al2O3) di dalam penangas kriolit lebur. Alumina tidak dapat direduksi dengan karbon, karena adanya pembentukan Al4C3 (aluminium karbida), dan reaksi balik antara uap aluminium dengan CO2 di dalam kondensor akan menyebabkan terjadinya pembentukan aluminium oksida sebagaimana semula. Perubahan entalpi yang terjadi dalam reaksi itu adalah sebagai berikut:
Al2O3 + 1,5C --> 2Al + 1,5CO2

Karbon yang diperlukan untuk reduksi berasal dari anode dan untuk itu diperlukan antara 0,5 sampai 0,6 kg karbon per kilogram logam. Walaupun secara teoritis yang diperlukan sebetulnya hanyalah 0,33 kg, namun karena karbon dioksida yang keluar itu mengandung 10% sampai 15% karbon monoksida (CO), maka jumlah yang diperlukan dalam praktik tentu lebih besar. Langkah-langkah pembuatan logam aluminium adalah sebagai berikut.
1. Pasang atau ganti pelapis sel
2. Buat anode karbon dan gunakan di dalam sel
3. Siapkan penangas kriolit dan kendalikan komposisinya
4. Larutkan alumina di dalam kriolit lebur
5. Larutan alumina dielektrolisis sehingga membentuk aluminium logam yang bertindak sebagai katode.
6. Karbon elektrode teroksidasi oleh oksigen yang dibebaskan
7. Aluminium cair dialirkan keluar dari sel, dipadu (bila perlu), dicetak menjadi
logam batangan dan didinginkan.
Sel elektrolit berbentuk kotak baja besar. Di dalamnya terdapat kompartemen katode yang dilapisi dengan campuran pitch dan batubara antrasit atau dengan kokas yang dipanggang di tempat dengan bantuan arus listrik, atau dengan blok-blok katode yang telah dipanggang dan kemudian disemenkan satu sama lain. Lubang kompartemen katode itu mempunyai kedalaman 30 sampai 50 cm, dengan lebar mencapai 3 m dan panjang 9 m bergantung pada jenis sel dan beban yang direncanakan. Tebal pelapis berkisar antara 15 sampai 25 cm pada bagian sisi dan 26 sampai 46 cm pada bagian dasar. Di antara dinding baja dan pelapis dipasang isolasi termal yang terdiri dari baja tahan panas, blok asbes, atau bahan lain. Pada pelapis bagian dasar dipasang batangan baja besar yang berfungsi sebagai pengumpul arus katode. Batangan ini menjulur keluar melalui lubang pada kotak baja dan dihubungkan dengan batangan pengantar katode. Pelapis sel biasanya tahan 2 sampai 4 tahun. Kerusakan biasanya terjadi karena penyusupan logam melalui katode sehingga melarutkannya atau karena penetrasi logam keluar dari kotak baja melalui kebocoran di sekitar kolektor arus. Keseluruhan pelapis, isolasi dan kolektor itu kemudian diganti. Pelapisan kembali kotak sel merupakan sebagian besar dari biaya produksi dan di sini tercakup bukan saja tenaga kerja, kolektor, pelapis dan bahan isolasi, tetapi juga kehilangan bahan elektrolit yang diserap oleh pelapis yang terpakai. Gambar skematik penampang penangas reduksi aluminium ditunjukkan seperti gambar berikut ini







Selama beroperasinya sel, terjadi pembentukan kerak di atas permukaan penangas lebur. Alumina ditambahkan ke atas kerak ini, dimana alumina mengalami pemanasan dan melepaskan kandungan airnya. Kerak ini dipecahkan secara berkala dan alumina diaduk ke dalam penangas agar konsentrasinya tetap berada di sekitar 2% sampai 6%. Kebutuhan teoristis alumina adalah 1,89 kg per kilogram aluminium. Tetapi dalam praktik, angkanya kira-kira 1,91 kg. Bilamana kadar alumina di dalam penangas berkurang, dan efek anode berlangsung, maka pada anode terbentuk suatu lapisan tipis karbon tetrafluorida dan penangas tidak dapat lagi membasahi permukaan anode. Mengenai mekanisme yang sebenarnya terjadi dari pelarutan alumina di dalam penangas dan bagaimana mekanisme dekomposisi elektrolitiknya masih belum jelas. Tetapi hasil akhirnya adalah pembebasan oksigen pada anode dan pengendapan logam aluminium pada katode. Oksigen bergabung dengan anode karbon dan menghasilkan CO dan CO2, tetapi yang terbanyak adalah CO2.






2. Besi (Fe)
Oleh karena proses pembuatannya mudah, besi mampu dibuat secara masal dengan biaya yang relatif kecil. Kekuatan besi cor kelabu dapat dilakukan dengan cara menambahkan unsur paduan. Komposisi kimia besi cor yang dihasilkan pola dipengaruhi oleh komposisi kimia, teknik/proses pembuatan serta. Komposisi kimia unsur-unsur pemadu dalam besi kasar ini terdiri dari 3-4 %C. Dibuat dari kayu, cetakan yang komposisi kimia suatu paduan, tetapi juga tergantung pada struktur. Satu- satunya cara pembuatan yang dapat dikerjakan adalah dengan silikon merupakan unsur yang sangat penting dalam pembuatan besi tuang. la menaikan fluiditas. Ada sekitar 20 unsur non logam yang biasanya dengan cara pengendapan ion logam, pembuatan senyawa yang mengandung lamelar dengan besi berkoordinasi secara tetrahedral dengan enam ligan khlorin.
Secara bergantian lokasi ion ditempati oleh ion lurus NO2 bersifat oksidator kuat dan digunakan dalam pembuatan bahan-bahan kimia, dan PbO2 terbentuk.
Alam dan kehidupan kita pun semua tertulis dengan lambang-lambang kimia membuat daftar periodik tempat unsur-unsur yang bersifat mirip masuk. Hemoglobin mengandung besi, berfungsi membawa oksigen. Nama Geologi : Vickers, Annealing, fase, Baja chrom.










3. Krom (Cr)
Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin, yang membuat logam khrom pada tahun berikutnya. Khrom adalah logam berwarna abu-abu, berkilau, keras sehingga memerlukan proses pemolesan yang cukup tinggi.
Bijih utama khrom adalah khromit, yang ditemukan di Zimbabwe, Rusia, Selandia Baru, Turki, Iran, Albania, Finlandia, Republik Demokrasi Madagaskar, dan Filipina. Logam ini biasanya dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida dengan aluminum.
Khrom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk banyak alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan digunakan dalam proses pelapisan logam untuk menghasilkan permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah korosi. Khrom memberikan warna hijau emerald pada kaca. Khrom juga luas digunakan sebagai katalis.
Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kstabilan struktur kristal.
Senyawa komponen khrom berwarna. Kebanyakan senyawa khromat yang penting adalah natrium dan kalium, dikromat, dan garam dan ammonium dari campuran aluminum dengan khrom . Dikhromat bersifat sebagai zat oksidator dalam analisis kuantitatif, juga dalam proses pemucatan kulit.
Senyawa lainnya banyak digunakan di industri; timbal khromat berwarna kuning khrom, merupakan pigmen yang sangat berharga. Senyawa khrom digunakan dalam industri tekstil sebagai mordan atau penguat warna. Dalam industri penerbangan dan lainnya,senyawa khrom berguna untuk melapisi aluminum.
Senyawa Khrom beracun dan harus ditangani dengan peralatan keselamatan kerja yang layak.



4. Timah (Sn)

5. Emas (Au)
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:
• Endapan primer; dan
• Endapan plaser.
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (Au – Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas (free native gold).
Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.
Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan Au dan Ag adalah sebagai berikut:
4Au + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Au(CN)2- + 4OH-
4Ag + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Ag(CN)2- + 4OH-
Pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
Penggunaan serbuk Zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk Zn yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret Clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu Mg, Al, Zn, Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt. setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya Zn yang dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk Zn ini disebut “Proses Merill Crowe”.
Dalam proses penyepuhan dengan emas reaksi yg terjadi adalah reduksi ion-ion emas menjadi logamnya,
Au+ + e- -> Au atau Au3+ + 3e- -> Au
Satu logam aja melibatkan ratusan reaksi redoks. Untuk besi, reaksi totalnya adalah 2Fe2O3 + 3C -> 4Fe + 3CO2. Fe2O3 adalah bijih besi (hematit) dengan kokas (karbon/C) sebagai reduktor.
Ada juga karbit (kalsium karbida) direaksikan dengan air menghasilkan C2H2 (gas asetilena/etuna). Mungkin gas ini dipakai sebagai pengisi balon.
CaC2 (s) + 2H2O (l) -> C2H2 (g) + Ca(OH)2 (aq).
Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua..


 Pembuatan Unsur Non Logam
1. Karbon (C)
Dalam proses pembuatan karbon aktif berbahan dasar kulit singkong lebih baik menggunakan cara aktifasi kimia. Diberikan proses reaksi/pembuatan ... (karbon). Kriolit berfungsi menurunkan titik leleh Al2O3 dari 2000°C.
hidrogenasi karbon monoksida, reaksi karbonilasi, hidrogenasi senyawa tak jenuh.
dipengaruhi oleh komposisi kimia, teknik/proses pembuatan serta. Seperti pada baja karbon rendah + unsur-unsur pemadu kurang dari 4 %.
.Karbon monoksida (CO) timbul karena adanya proses pembakaran yang tidak sempurna telah terjadi akumulasi beberapa unsur kimia, sehingga akan sangat berbahaya sekali. Pembuatan ruangan tempat penampung limbah padat (slag).
2. Silikon (Si)

3. Nitrogen (N)

4. Fosfor (P)














KESIMPULAN







DAFTAR PUSTAKA



www.google.com
www.wikipedia.org
www.chem-is-try.org
www.yahoo.com

Selasa, 17 November 2009

Cerpen “Tanggal 24 Februari, Pukul 21.30”

“Tanggal 24 Februari, Pukul 21.30”

Karya : Karinka Tehupeiory

Keyla Aprilia duduk di kelas delapan SMP Harapan Bangsa. Dia tergolong salah satu siswi pintar di kelasnya. Keyla mempunyai beberapa teman dekat. Vita dan Lala sekelas dengan Keyla. Namun, Iren, salah satu teman baiknya tidak sekelas dengannya. Kebetulan kelas Iren tepat berada di sebelah kelas Kyla.

Suatu hari, Pak Ronny, guru Biologi mereka memanggil beberapa murid untuk berkumpul di ruang OSIS. Keyla, Vita, Lala, dan Iren pun turut dipanggil. “Kira – kira untuk apa kita disuruh berkumpul, Key?” tanya Vita. “Entahlah, Vit,” jawab Keyla singkat. Indra, Gerald, Jojo, serta beberapa murid lainnya, baik yang seangkatan dengan Keyla maupun adik – adik kelas Keyla turut memenuhi ruang OSIS. Mereka terlihat memperbincangkan hal yang sama dengan Keyla dan teman – temannya. Tiba – tiba pak Ronny masuk ke ruang OSIS dan suasana yang ramai pun berubah jadi tenang. “Selamat siang, anak – anak!” sapa pak Ronny. “Selamat siang, pak guru!” jawab murid – murid hampir serempak. “Siang ini bapak mengumpulkan kalian, murid – murid yang terpilih, untuk memberitahu rencana study tour yang sudah bapak susun. Program study tour ini akan kita laksanakan saat libur lebaran nanti. Kita akan menginap selama dua hari di hutan Tangkoko, Bitung. Akan tetapi, besok kalian sudah harus mengumpulkan surat izin orang tua dan biaya konsumsi sebesar Rp. 50.000,00. Apakah ada yang belum jelas, anak - anak?” tanya pak Ronny. “Ada pak. Apa saja yang akan kita lakukan di sana?” tanya Indra dengan raut wajah penasaran. “Oh iya, bapak lupa mengatakan bahwa di sana kita akan masuk ke hutan lindung Tangkoko untuk melihat hewan – hewan langka, termasuk tarsius. Kalian akan menyusun laporan berdasarkan apa yang kalian amati di dalam hutan nanti,” jelas pak Ronny. “Berarti kita akan pergi melihat saudara – saudaramu, Jo,” kata Gerald sambil menepuk bahu Jojo. Sontak terdengar tawa dari hampir semua murid di ruangan tersebut. Gerald memang terkenal sebagai siswa yang jahil dan gemar menggodai teman - temannya. “Baiklah, saat ini kalian sudah bisa pulang dan besok jangan lupa membawa surat izin orang tua kalian,” kata pak Ronny. Murid – murid pun berhamburan keluar ruangan OSIS.

Keyla. Vita, Lala, dan Iren berjalan bersama keluar ruangan. “La, apakah kamu akan diizinkan ikut oleh nenekmu?” tanya Keyla. “Tenang saja teman – teman. Nenek pasti memberiku izin. Aku akan menggunakan jurus terjitu milikku untuk membujuk nenek,” jelas Lala sambil tertawa kecil. “Kalau begitu kita dapat bersenang – senang di sana sambil mencari pacar,” kata Iren dengan mata berbinar – binar. “Enak saja kau Ren. Nanti kita akan mengikuti study tour, bukan acara mencari jodoh,” kata Keyla. “Ah, jangan munafik begitu, Key. Bersenang – senang sedikit kan tidak apa – apa. Lagipula kita memang butuh sedikit refreshing agar tidak jenuh dengan tugas – tugas sekolah,” jelas Vita sambil mengiyakan perkataan Iren.

Waktu yang ditentukan pun tiba. Pukul 08.00 semua murid yang akan mengikuti kegiatan study tour telah berkumpul di lapangan sekolah. Ada sekitar 25 murid yang akan ikut. Semua murid diperintahkan oleh pak Ronny untuk masuk ke kendaraan masing – masing. Orang tua Keyla kebetulan ikut mengantar. Jadi, Keyla, Vita, Lala, dan Iren naik di mobil Keyla. Perjalanan yang ditempuh menuju Bitung cukup jauh. Akan tetapi, Keyla dan teman – temannya tidak pernah berhenti bercerita. Sesekali mereka tertawa bersama karena ulah Vita dan Iren yang gemar menirukan gaya mengajar guru – guru mereka di SMP Harapan Bangsa. Ayah dan ibu Keyla pun ikut tertawa melihat ulah lucu mereka. Saat memasuki kawasan hutan Tangkoko, suasana di mobil Keyla jadi tambah ramai. Mereka terkagum – kagum melihat monyet bokong merah yang jarang sekali mereka lihat. Mereka pun mulai sibuk memotret dengan kamera mereka masing – masing. Setelah tiba di tempat penginapan, Keyla dan teman – temannya bergegas turun dari mobil sambil membawa barang mereka masing – masing. “Terima kasih, Paman dan Bibi,” kata Vita, Lala, dan Iren serempak. “Sama – sama, Vit, La, Ren. Akan tetapi, kalian harus menjaga diri selama berada di sini. Harus patuh pada perintah pak Ronny. Dan jangan melawan kata – kata pak Ronny,” kata ibu Keyla. “Tenang saja, Bu. Kami tidak akan nakal,” jawab Keyla sambil tersenyum pada ibunya.

Pak Ronny memerintahkan agar semua murid berkumpul di penginapan. “Bapak memberi kalian waktu istirahat selama 30 menit. Tepat pukul 17.00 kita akan mulai menyusuri hutan Tangkoko. Karena tarsius yang akan kita amati adalah hewan malam, maka kita akan menunggu sampai malam di dalam hutan. Kalian bisa membawa barang – barang yang kira – kira akan dibutuhkan saat kita berada di dalam hutan nanti. Oh iya, kita juga akan dipandu oleh Pak Handy, penjaga hutan Tangkoko ini,” jelas pak Ronny. “Teman – teman, kita tidak boleh berpisah kalau di dalam hutan nanti. Aku takut tersesat,” kata Keyla dengan raut wajah cemas. “Tenang saja, Key. Kita berada dalam rombongan besar. Tidak mungkin kita tersesat,” kata Vita menenangkan Keyla.

Tepat pukul 17.00 semua murid, pak Ronny, dan pak Handy mulai memasuki kawasan hutan. Murid – murid telah dibagi dalam beberapa kelompok. Kebetulan Keyla satu kelompok dengan Lala. Saat mulai memasuki hutan, beberapa siswi mulai mengeluh karena banyak binatang – binatang kecil yang membuat kaki mereka gatal. Tak terkecuali Keyla dan teman – temannya. Para siswa justru sibuk mengerjai para siswi yang mulai panik. “Awas Key, ada cacing di bajumu!” teriak Gerald yang satu kelompok dengan Keyla dan Lala. Keyla pun berteriak histeris. Namun, Gerald membalasnya dengan tertawa puas karena dia merasa berhasil menjahili Keyla. Keyla pun merasa kesal setengah mati pada Gerald yang berjalan tepat di belakangnya. “Siapa suruh kau masuk hutan dengan baju lengan pendek seperti ini? Nanti akan banyak serangga yang bisa menggigitmu!” bisik Gerald pada Keyla sambil menunjuk pada lengan baju Keyla. “Aku tidak tahu kalau keadaan hutan akan seperti ini. Sudahlah! Baju apa pun yang kupakai, itu bukan urusanmu!” jawab Keyla ketus. Gerald hanya menertawakan Keyla yang kesal padanya dan terus menggodai Keyla.

“Kita berhenti di sini sebentar. Sebentar lagi salah satu burung langka akan melintas di tempat ini,” kata pak Handy. Semua rombongan pun berhenti. Tiba – tiba gerimis hujan mulai dirasakan murid – murid. Mereka diperintahkan pak Handy untuk mengambil daun pisang dan berlindung. Keyla terlihat kebingungan mencari daun pisang. Padahal tubuhnya mulai basah terkena gerimis hujan. “Ini untukmu,” kata Gerald sambil memberikan daun pisang yang cukup besar pada Keyla. “Tidak seperti biasanya kau baik padaku. Padahal biasanya kau senang kalau melihatku kesusahan,” jawab Keyla sambil mengambil daun pisang pemberian Gerald. Gerald hanya diam dan berdiri di samping Keyla.

Gerimis hujan pun berhenti. “Maaf anak – anak. Mungkin karena hujan, burung langka yang biasanya melewati jalur ini tidak terlihat. Kita lanjutkan saja perjalanan kita menuju ke tempat tarsius. Akan tetapi, kita harus menjaga ketenangan kita agar tarsius – tarsius tersebut tidak merasa terganggu,” jelas pak Handy.

Saat tiba di tempat tarsius, malam telah menyelimuti hutan. Dengan tenang murid – murid yang membawa senter mengamati tarsius. “Itu Key tarsiusnya. Mereka kecil dan sangat menggemaskan,” bisik Gerald yang tiba – tiba sudah berdiri di samping Keyla sambil menyinari beberapa ekor tarsius dengan senternya. Keyla yang sedikit terkejut langsung menatap Gerald. Gerald terlihat serius mengamati beberapa tarsius. Akan tetapi, Keyla rupanya masih merasa sedikit kesal mengingat perbuatan – perbuatan jahil yang telah dilakukan Gerald padanya. “Kau menghalangi pandanganku. Aku tidak bisa melihat tarsius – tarsius itu dengan jelas,” jawab Keyla dengan ketus. “Kalau begitu, ayo kita ke sana. Kau pasti bisa melihat tarsius – tarsius lebih jelas,” kata Gerald sambil menarik tangan Keyla menuju ke sebuah pohon besar yang menjadi sarang tarsius. Jantung Keyla berdegup kencang. Selain karena merasa kaget tangannya tiba – tiba dipegang Gerald, dia juga merasa Gerald begitu baik padanya.

Pak Ronny memberi aba – aba agar semua murid kembali membentuk barisan karena mereka akan segera kembali ke penginapan. Setelah puas melihat tarsius sambil bercanda kecil, Keyla dan Gerald pun bergabung dengan kelompok mereka dan berjalan bersama menuju penginapan. Keyla dan Gerald semakin akrab karena selama perjalanan pulang mereka dan teman – teman yang lain tak henti – hentinya mengganggu Jojo dan Lala yang ternyata baru saja meresmikan hubungan mereka di hutan tadi.

Saat tiba di penginapan, semua murid diperintahkan untuk mandi. Setelah mandi, semua murid kembali berkumpul untuk makan malam. Karena Keyla datang terlambat, maka dia tidak sempat duduk bersama Vita, Lala, dan Iren. Dia langsung saja menduduki tempat kosong yang dilihatnya. Tanpa sadar, Keyla duduk tepat di sebelah Gerald. Saat kembali dari mengambil makanannya, Keyla melihat Gerald sedang bercakap – cakap dengan Indra. “Kalian sedang membicarakan apa?” tanya Keyla dengan penasaran. “Gerald baru saja mengatakan kalau dia menyukai seorang gadis di sini,” jawab Indra. Gerald tak memberi komentar apa pun dari perkataan Indra. Keyla menjadi sangat terkejut dan bertanya – tanya dalam hatinya, siapa kira – kira gadis beruntung itu.

Waktu istirahat pun tiba. Keyla dan seluruh murid kelas delapan memutuskan untuk tidak tidur. Mereka ingin bermain kartu bersama. Keyla, Lala, dan Iren duduk bersama sambil terus menggodai Lala yang baru saja berpacaran dengan Jojo. Tiba – tiba Vita datang. “Teman – teman aku punya kabar terbaru!” kata Vita tergesa – gesa. “Kabar apa, Vit? Cobalah duduk dengan tenang dulu lalu ceritakan semuanya pada kami,” kata Iren sambil mempersilahkan Vita duduk di sampingnya. “Gerald menyukaiku!” kata Vita dengan wajah yang sumeringah. Keyla, Lala, dan Iren pun merasa sangat kaget namun langsung menggodai Vita. Akan tetapi, Keyla sebenarnya merasa sedikit kecewa mendengar hal itu. Namun, dia hanya menyimpan hal itu dalam hatinya.

Tiba – tiba Jojo datang dan mengajak Lala untuk mengobrol sebentar. “Silahkan Jo, nikmati kebersamaan kalian,” kata Vita sambil menggodai Jojo dan Lala. Iren dan Vita memutuskan untuk ikut bermain kartu. Keyla yang mulai merasa mengantuk memutuskan untuk menonton saja teman – temannya itu bermain kartu. “Kenapa tidak ikut bermain?” tanya Gerald yang tiba – tiba duduk di sampingnya. Keyla kaget melihat Gerald yang duduk di sampingnya lalu menjawab seadanya, “Aku hanya sedikit mengantuk.” Mereka terlibat pembicaraan kecil sampai Vita, Lala, dan Iren datang untuk mengajak Keyla tidur. Rupanya mereka tidak tahan begadang. Keyla tetap saja sulit tidur. Keyla memang terkenal sulit tidur kalau bukan di kamarnya sendiri. Dia memutuskan untuk menonton teman – temannya yang masih betah bermain kartu.

Tiba – tiba Jojo menghampirinya, “Key, Gerald menyukaimu. Dia baru mengatakan itu padaku.” Keyla terkejut dan langsung menatap ke arah Gerald. Dia sempat memergoki Gerald sedang memperhatikannya. Namun, karena menyadari tiba – tiba Keyla melihatnya, Gerald langsung memindahkan pandangannya pada kartu yang dipegangnya. “Tadi Vita berkata bahwa Gerald menyukainya. Lalu sekarang kau mengatakan kalau Gerald menyukaiku. Aku harus mempercayai siapa?” tanya Keyla dengan raut wajah kebingungan. “Sudahlah, Key. Nanti juga kau pasti tahu kebenarannya,” kata Jojo sambil berlalu meninggalkan Keyla.

Keesokan harinya, semua murid terlihat mengemasi barang – barang mereka. Sebentar lagi mereka akan meninggalkan Tangkoko. Keyla menyimpan semua kata – kata Jojo tadi malam di dalam hatinya. Dia tidak mengatakan apa – apa pada Vita, Lala, dan Iren. Setelah selesai mengemasi barang – barang, mereka kembali naik ke kendaraan masing – masing dan bersiap pulang.

Seminggu pun berlalu. Sekolah kembali dibuka. Akan tetapi, masih menjadi tanda tanya besar bagi Keyla, apakah Gerald menyukainya atau tidak. Suatu sore saat baru bangun dari tidur siang, Keyla mengambil handphone miliknya. Rupanya ada sebuah pesan singkat dari nomor yang tidak dikenal. Saat membaca pesan singkat itu, kening Keyla mengerut. Namun, seusai membaca pesan tersebut, raut wajah Keyla menjadi ceria. Ternyata si pengirim pesan itu adalah Gerald. Dia meminta maaf pada Keyla karena membiarkannya bertanya – tanya selama ini mengenai perasaan Gerald yang sebenarnya. Dia juga mengatakan bahwa dia mendapat nomor handphone Keyla dari Iren yang kebetulan sekelas dengan Gerald.

Pesan singkat tersebut menjadi awal kedekatan Keyla dan Gerald. Hubungan mereka makin akrab. Hingga pada suatu malam, Gerald menghubungi Keyla. Gerald mengutarkan perasaannya yang sebenarnya pada Keyla. Dia berkata bahwa dia menyukai Keyla. Gerald pun meminta Keyla menjadi pacarnya. Keyla yang tak bisa membohongi perasaannya bahwa dia juga menyukai Gerald tak dapat menolak permintaan Gerald tersebut. Jadi, malam itu, tepat pukul 21.30 tanggal 24 Februari, mereka resmi berpacaran.

Terinspirasi dari :

Pegalaman Pribadi JJ

Minggu, 08 November 2009

Kemosintesis di Area Laut Dalam

Kita tentu sepakat jika dikatakan bahwa segala bentuk kehidupan yang ada di permukaan bumi sangat tergantung pada matahari. Manusia dan hewan memanfaatkan energi matahari yang disimpan oleh tumbuhan, alias memanfaatkan energi secara tak langsung. Sementara tumbuhan langsung menyerap energi matahari untuk melancarkan proses fotosintesis yang menjadi bagian vital dalam kehidupannya. Namun, perlu kita ketahui bahwa pada area laut dalam, pada kedalaman ribuan meter, dimana sinar matahari tak sanggup menembus ke dalamnya, terdapat sebuah ekosistem kehidupan yang sama sekali tidak membutuhkan sinar matahari. Hingga tahun 1970, hanya sedikit yang diketahui tentang kemungkinan adanya kehidupan pada laut dalam. Namun penemuan koloni udang dan organisme lainnya di sekitar hydrothermal vents mengubah pandangan itu. Organisme-organisme tersebut hidup dalam keadaan anaerobik dan tanpa cahaya pada keadaan kadar garam yang tinggi dan temperatur 149 oC. Mereka menggantungkan hidup mereka pada hidrogen sulfida, yang sangat beracun pada kehidupan di daratan. Penemuan revolusioner tentang kehidupan tanpa cahaya dan oksigen ini meningkatkan kemungkinan akan adanya kehidupan di tempat lain di alam semesta ini.

Organisme – organisme yang hidup di area laut dalam membentuk sebuah ekosistem. Ekosistem unik ini hanya berkembang di daerah yang secara geomorfologis diistilahkan sebagai punggungan tengah samudera (mid oceanic ridge) atau di sekitar hydrothermal vents (tempat keluarnya air panas dari perut bumi). Air yang mengandung mineral dan nutrien tersebut merembes ke dalam lantai samudera. Setelah dipanaskan oleh aktivitas yang vulkanis, air ini kemudian menyebar ke dalam air samudera yang dingin. Hal ini menyebabkan terbentuknya logam di dalam air panas, lalu berubah secara kimia dan membuat lubang air menyembur seperti asap.

Pada tahun 1977, tercatat penemuan penting dalam bidang biologi laut-dalam. Penyelaman kapal selam Alvin di 200 mil timur laut Kepulauan Galapagos pada kedalaman 27000 m, menemukan bentuk kehidupan bahari yang melimpah di sekitar empat lokasi air mancur panas di dasar samudera. Sedangkan jauh dari lokasi tersebut, dasar samudera tampak gersang. Temperatur air di lokasi air mancur berkisar 5-8 ºC atau lebih tinggi dari temperatur normal yang terdapat di kedalaman laut seperti itu. Air di empat lokasi air mancur panas itu mengandung H2S dengan konsentrasi tinggi. Bakteri belerang menggunakan HS itu sebagai sumber energi nutritif. Melalui mekanisme kemosintesis, bakteri tersebut menghasilkan bahan organik dalam jumlah besar. Bahan organik itu menjadi mata rantai makanan dalam ekosistem laut-dalam yang kondisi ekologisnya dingin, gelap, dan miskin energi. Akibat adanya air mancur panas, terjadi fenomena yang menakjubkan. Bagaikan oasis di dasar samudera, lokasi air mancur panas dan sekitarnya berlimpah dengan kerang raksasa, ketam, cacing pipa, dan berbagai jenis hewan. Penemuan ini cukup menggemparkan karena sebagian besar hewan yang ditemukan berukuran raksasa. Penemuan fenomena serupa juga terjadi di samudera Pasifik antara 20º LU dan 20º LS.

Karena tidak ada cahaya matahari, maka tentu saja tidak ada tumbuhan di area ini. Itu berarti harus ada produsen lain di area ini. Bakteri merupakan produsen yang mendukung komunitas ini. Bakteri ini melakukan proses kemosintesis. Kemosintesis merupakan contoh reaksi anabolisme selain fotosintesis. Kemosintesis adalah konversi biologis satu molekul karbon atau lebih (biasanya karbon dioksida atau metana), senyawa nitrogen dan sumber makanan menjadi senyawa organik dengan menggunakan oksidasi molekul anorganik (contohnya gas hidrogen, hidrogen sulfida) atau metana sebagai sumber energi, daripada cahaya matahari, seperti pada fotosintesis. Banyak mikroorganisme di daerah laut dalam menggunakan kemosintesis untuk memproduksi biomassa dari satu molekul karbon. Dua kategori dapat dibedakan. Pertama, di tempat yang jarang tersedia molekul hidrogen, energi yang tersedia dari reaksi antara CO2 dan H2 (yang mengawali produksi metana, CH4) dapat menjadi cukup besar untuk menjalankan produksi biomassa. Kemungkinan lain, dalam banyak lingkungan laut, energi untuk kemosintesis didapat dari reaksi antara O2 dan substansi seperti hidrogen sulfida atau amonia. Pada kasus kedua, mikroorganisme kemosintetik bergantung pada fotosintesis yang berlangsung di tempat lain dan memproduksi O2 yang mereka butuhkan. Demikianlah kemosintesis di area laut dalam berlangsung, sehingga organisme – organisme yang hidup di area ini bisa memperoleh hasil energi dari proses kemosintesis tersebut. Pada akhirnya, mereka bisa mempertahankan hidup.